Sabtu, 24 Maret 2012

Semua Berguna untuk Orang lain


Gue dapet cerita dari sesama blog juga, menarik nih ceritanya buat kasih semangat diri sendiri :)
Pada suatu hari seekor anak anjing berjalan-jalan
mengelilingi peternakan tuannya. Ketika ia berjalan
mendekati kandang kuda, terdengar suara kuda
memanggilnya. “Apakah kamu penghuni baru di
sini? Kamu perlu tahu bahwa tuanmu sangat
mencintai aku, karena aku menarik muatan baginya. Binatang seukuran kamu sama sekali tidak berguna
baginya.” Anjing kecil menundukkan kepalanya dan pergi
menjauh. Ia mendekati kandang sapi. Sapi berkata,
“Aku mempunyai kedudukan terhormat di
peternakan ini karena para ibu membuat mentega
dan keju dari susuku. Kamu tidak menghasilkan apa-
apa bagi keluarga ini.” “Hai, lembu. Posisimu tidak lebih tinggi
daripadaku,” tukas seekor biri-biri. “Aku
menghasilkan kain wol untuk pakaian. Aku
memberikan kehangatan bagi seluruh keluarga.
Memang benar tentang kamu, hai anjing kecil. Kamu
tidak memberikan apa-apa kepada tuanmu.” Satu demi satu, semua binatang bercerita tentang
kehebatan mereka. Ayam bercerita bagaimana ia
memberikan telur. Kucing memberantas tikus. Namun
demikian, semua binatang menyetujui satu hal bahwa
si anjing kecil sungguh tidak berharga dan tidak
berguna bagi tuan mereka. Karena celaan dari aneka binatang itu Popi, nama
anjing kecil itu, menyembunyikan diri dan menangis
meratapi dirinya. Kebetulan ada seekor anjing tua
yang mendengar tangisannya. Si Popi bercerita lalu
berkata, “Mereka semua benar, memang saya tidak
berguna.” Anjing tua angkat bicara, “Ya, benar. Engkau terlalu
kecil untuk menarik kereta. Engkau tidak mungkin
memberikan telur, susu, atau wol. Tapi engkau bodoh
kalau kau menangis dan tidak berbuat apa-apa.
Engkau harus menggunakan kemampuan yang telah
Tuhan berikan untuk membawa keriangan dan kebahagiaan.” Senja turun. Tuan rumah pulang dengan sangat letih
karena perjalanan panjang yang melelahkan. Popi
yang kecil berlari-lari kecil di hadapan tuannya,
melompat ke sana ke mari, dan menjilat-jilat kaki
tuannya. Sang tuan merasa senang sekali. Kemudian,
sambil membopong dan mengelus-elus kepala Popi, sang tuan rumah berkata, “Halo, anjing manisku.
Betapa lelahnya ketika aku pulang tapi saat ini aku
merasa gembira setelah melihatmu menyambutku.
Aku tidak mungkin menukarkan kamu dengan
binatang lain.” Janganlah berkecil hati. Kita semua berguna bagi
orang lain sesuai dengan kelebihan dan kekurangan
yang telah Tuhan berikan bagi kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar